Sabtu, 11 Juni 2016
Kamis, 09 Juni 2016
Strategi Bisnis Picocu
Strategi
Bisnis Picocu
PRODUK
3.1 Gambaran Produk
Picocu adalah sejenis
pisang yang di bakar lalu di penyet dengan varian rasa yang bermacam- macam,
pisang penyet bakar kami berbeda dari pisang-pisang bakar yang lainnya. Kami
mempunyai ide dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu pisang penyet
bakar. Kami tidak hanya menjual pisang bakar biasa pada umumnya, tetapi kami
juga mempunyai menu spesial yakni pisang penyet bakar keju susu dan pisang
penyet bakar kacang madu. Kami harap dengan ide dan inovasi kami dalam menjual
pisang penyet bakar, dapat menarik para pembeli sehingga dapat meningkatkan
omset penjualan kami.
3.2 Gambaran Persaingan
Untuk saat ini kami
mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaing terhadap
penjualan pisang penyet bakar agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu berjualan di tempat kami berjualan dan juga tempat pengalaman yang cukup membuat mereka cukup dikenal sehingga banyak orang khususnya anak-anak membeli makanan yang dijual penjual lain.
penjualan pisang penyet bakar agak sedikit berpengaruh karena pesaing kami sudah terlebih dahulu berjualan di tempat kami berjualan dan juga tempat pengalaman yang cukup membuat mereka cukup dikenal sehingga banyak orang khususnya anak-anak membeli makanan yang dijual penjual lain.
3.3 Gambaran Penjualan
Dalam pelaksanaannya nanti, kami akan menjual pisan penyet bakar ditempat yang
strategis, yakni di Kawasan Sekolah yang merupakan salah satu tempat yang
strategis. Dalam menjual pisan penyet bakar ini, kami akan terjun langsung
dalam melayani para pembeli karena tidak ingin menggunakan jasa karyawan
pada tahap awal ini. Kami ingin melihat langsung bagaimana respon para pembeli
dalam melihat produk pisang penyet bakar kami. Tentu dalam penjualannya nanti,
ada strategi-strategi penjualan yang akan kami pakai dalam menarik calon
pembeli. Besar harapan kami agar dalam pelaksanaannya nanti penjualan roti
bakar kami dapat berjalan dengan sukses.
PERENCANAAN KEUANGAN
Total biaya pembangunan usaha PISANG PENYET
BAKAR tersebut sebesar Rp 17.750.000,- dengan rincian sebagai berikut =
1. Biaya Tetap (Fixed
Cost)
-Kursi, meja,
lemari
Rp 0,-
-Pemanggang pisang
unit
Rp 30.000,-
-Peralatan memasak
lainnya
Rp 25.000,-
-Pembuatan banner, stiker daftar
harga Rp
50.000,-
Total
Rp 105.000,-
2. Biaya Variabel
(Variable Cost) per Bulan
-Pisang kepok 30 sisir Rp
150.000,-
-Aneka macam
selai Rp
40.000,-
-Coklat dan ceres
Rp
15.000,-
-Kacang Rp
10.000,-
-Keju Rp
23.000,-
-Susu Rp
7.000,-
-Mentega/margarin Rp
6.000,-
-Arang
Rp 50.000,-
-Plastik, kertas
dll Rp
30.000,-
Total
Rp 331.000,-
3. Total Biaya (Total
Cost)
TC = TFC + TVC
TC = Rp 105.000,- + Rp 331.000,-
TC = Rp 436.000,-
4. Daftar Harga
-Harga Pisang penyet bakar
keju
= Rp 5.000,-
-Harga Pisang penyet bakar susu
keju
= Rp 6.000,-
-Harga Pisang penyet bakar
Coklat
= Rp 4.000,-
-Harga Pisang penyet bakar madu
kacang =
Rp 5.000,-
-Harga Pisang penyet bakar Coklat
Keju
= Rp 6.000,-
-Harga Pisang penyet bakar Coklat
Kacang
= Rp 5.000,-
5. Pendapatan
Target penjualan pisang penyet bakar per hari adalah 30 porsi.
Waktu berjualan Senin-Jum’at. Atau dalam sebulan menjual 600 porsi.
Pendapatan Harian = Rp 5.000,-
x 30 = Rp 150.000,-
Pendapatan Bulanan = Rp 150.000,- x
20 = Rp 3.000.000,-
Sumber Dana Investasi
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal
dari dana patungan, yaitu:
Modal
patungan
:
Rp 500.000,0-
Kamis, 19 Mei 2016
Kisah Sukses
KISAH
SUKSES THERESIA DEKA PUTRI
Penjual
Kopi Luwak Menjadi Miliarder
Saat remaja seusianya disibukan dengan tren busana terkini atau
artis idola, Theresia Deka Putri tengah menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur.
Kala itu, di tahun 2002, Putri yang baru berusia sekitar 16 tahun telah
bergabung dalam sebuah tim pemasaran dalam satu perusahaan kuliner. Ia
berkeliling dari satu warung kopi, pasar dan berbagai tempat lain untuk
memasarkan beragam produk kopi dan teh produksi perusahaan tersebut.
Masa lalu yang penuh kerja keras di usia muda ini, ternyata
berbuah manis. Kini di usianya yang ke-29 ini, Putri, begitu ia biasa
dipanggil, memegang tongkat komando dari perusahaan kopi luwaknya yang beromzet
miliaran rupiah, yakni CV Karya Semesta. Bahkan ketiga komoditasnya, yakni Kopi
Luwak Lanang, Lanang Landep dan Gajah Hitam, berhasil menembus pasar Taiwan,
Cina, Korea, Malaysia, Jepang, hingga Polandia.
“Sejak SMP saya memang sudah mulai berbisnis untuk tambahan
jajan,” ujar perempuan yang besar di Gresik ini ketika diwawancarai dalam
sebuah talkshow di televisi swasta. Sepatu atau snack yang dibelinya, ia jual
kembali ke tetangga dan teman-temannya. “Modalnya dari tabungan saya sejak TK,”
katanya.
Bisnis kecil-kecilannya ini berlanjut hingga SMA, yang kemudian
mengantarkannya pada posisi sebagai tenaga marketing di perusahaan kuliner saat
usianya masih belasan. Berkat pengalaman keluar masuk pasar dan warung yang
rutin ia jalani ditambah dengan kejelian melihat kondisi pasar, Putri berhasil
melihat satu peluang usaha yang prospektif, yakni bisnis kopi.
“Saya melihat bahwa kopi memiliki peluang yang sangat baik. Di
sepanjang jalan misalnya, dengan mudah kita bisa menemukan warung kopi,”
ujarnya.
Berbekal keuntungan dari hasil penjualan sebelumnya dan
relasinya dengan para pemilik warung, sekitar tahun 2007, Putri kemudian
memberanikan diri untuk menjual kopi komoditasnya sendiri. Bermodal Rp 200
juta, ia memulai usahanya. Ia ‘meminjam’ biji kopi yang akan dibayar
belakangan, menyangrai biji kopi tersebut dengan wajan kayu dan tanah liat,
menggilingnya, kemudian ia edarkan ke warung-warung kopi. “Awalnya produk yang
dijual polosan tanpa merk,” ujarnya.
Namun setelah usahanya mulai berkembang, ia mulai membuat merk
sendiri, yang bahkan memiliki identitas berbeda dengan kopi sejenis yang
berbeda di pasaran. Kopi luwak yang dipasarkannya, khusus berasal dari hewan
jantan, karena itu dinamakan Luwak Lanang. Luwak jantan dipilih karena
menurutnya jenis ini memliki enzim yang lebih kuat sehingga menghasilkan rasa
dan aroma yang khas. Tak hanya satu, ia juga melakukan diversifikasi produk
dengan meluncurkan kopi Lanang Landep yang berasal dari biji kopi berkeping
tunggal (peaberry coffee),
dan Gajah hitam dari bjii kopi berukuran besar.
Ada sedikit rasa sedih yang hinggap di hati Putri bila melihat
kesuksesannya. Ia, teringat pada kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia
sejak Putri masih muda, dan tak sempat merasakan kesuksesan yang ia raih. Namun
ia tak berlama-lama berkubang dalam duka. Sebaliknya, ia meletakkan kesedihannya
itu sebagai motor pembakar semangatnya. “Ini yang saya lakukan untuk orangtua.
Mungkin mereka di sana bisa melihat saya sukses di sini,” ujarnya.
Usahanya itu kini telah beromzet miliaran, ia juga telah
memiliki sebidang perkebunan kopi sendiri. Perusahaannya bisa menghasilkan
hingga 1,6 ton kopi Luwak Lanang tiap tahun, dan angka ini belum termasuk
produknya yang lain, yang bila digabungkan bisa mencapai puluhan ton. Ia, terus
memperluas bisnisnya dengan memproduksi teh dengan merk Gambung Tea. Sejumlah
penghargaan, juga telah diterimanya, termasuk penghargaan dari Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Meski kini telah berujung kesuksesan, perjalanan Putri sejatinya
tak selalu berjalan mulus, bahkan ia sempat berada di titik nadir. Putri pernah
ditipu orang dengan nominal kerugian yang menurutnya, bisa digunakan untuk
membeli tiga unit mobil Kijang Innova. “Uang saya hanya bersisa seribu rupiah,
yaitu dua logam kuning 500 perak,” ujarnya.
Setengah dari sisa uangnya itu kemudian ia berikan pada seorang
peminta-minta. Namun tak lama setelah itu, ia menemukan uang sepuluh ribu
rupiah di jalan. Selembar uang merah inilah yang membuatnya bangkit. Ia
menggunakannya untuk mengisi bensin, dan akhirnya bertemu dengan orang yang
kemudian mengorder kopi darinya.
Semua pengalaman dalam membangun bisnisnya ini, membuat Putri
menarik sebuah pelajaran hidup yang berharga, yaitu terus berusaha meski
masalah terus datang silih berganti. “Dalam hidup ini kita tidak bisa
mengarahkan angin, tapi kita masih bisa mengarahkan layar,” ujarnya
KISAH
SUKSES NICHOLAS KURNIAWAN
Penjual
Ikan Hias
Nicholas Kurniawan, seorang pengusaha muda dari Jakarta yang masih berusia 21 tahun tapi mampu
menghasilkan omzet ratusan juta rupiah per bulan dengan perkerjaannya
sebagai eksporter ikan hias
dan sekarang Nicholas juga sedang mengembangkan bisnis di bidang properti.
Mungkin banyak orang yang mengatakan kalau Nicholas bisa menjadi pengusaha muda
yang sukses karena dia beruntung, tapi
kenyataannya banyak hal yang harus dihadapi oleh Nicholas sebelum mencapai
kesuksesannya seperti sekarang.
Nicholas Kurniawan dibesarkan dalam keluarga yang sempura meskipun
kurang berkecupan. Kedua orang tuanya terpaksa mencari hutangan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Penghasilan yang dihasilkan oleh kedua orang tua Nicholas
digunakan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Melihat orang
tuanya sering dipermalukan karena hutang yang mereka tanggung, Nicholas kecil
bertekad untuk menjadi orang sukses.
Sejak usia 8 tahun, Nicholas sudah terbiasa untuk berjualan
makanan, minuman, pakaian, dan masih banyak lagi dan semuanya tidak berakhir
baik. Nicholas tidak mau mengatakan kalau dirinya pernah gagal, melainkan dia
belum menemukan cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Saat berusia 17
tahun, seorang teman memberikannya sepaket ikan Garra Rufa, ikan terapi.
Nicholas tidak memiliki minat untuk memeliharanya, dan otak bisnisnya mulai
muncul untuk menjualnya. Maka, dia mulai membuka FJB
Kaskus dan
membuat akun disana. Hanya dalam beberapa jam, ikan miliknya berhasil terjual
dan banyak orang yang menawarnya. Melihat minat orang yang besar, maka Nicholas
bertanya kepada temannya dimana dia membeli ikan itu dan akhirnya Ia menemuka
supplier. Nicholas menjual ikan – ikan itu di Kaskus dan mendapatkan untung 2
hingga 3 juta rupiah per bulan.
Pada umur yang sama, Nicholas menginginkan masuk kuliah ke Universitas
Prasetiya Mulya yang
memerlukan uang yang tidak sedikit dan Nicholas tidak mungkin meminta uang
tersebut dari orang tuanya. Maka, dia memiliki target untuk mendapatkan 10 juta
per bulan. Nicholas memiliki ide untuk mengekspor ikan. Nicholas mencoba
berkerja sama dengan para eksporter tapi tidak ada yang berhasil karena faktor
usia yang masih tergolong muda. Bahkan saking seriusnya, Nicholas meneliti
website perusahaan besar dan mencoba mencontohnya. Selain itu Ia juga mencoba
mencari tahu tentang shipment.
Berkat usahanya yang serius dan kefokusannya, Nicholas mendapatkan
kepercayaan dari seorang pengusaha. Ia memesan sebanyak 10.000 ekor ikan garra
rufa untuk dikirim ke Medan. Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena ada
beberapa kesulitan untuk mengirim ke Medan sehingga akhirnya orderan itu
dibatalkan. Ikan sebanyak 10.000 mati satu persatu karena Nicholas tidak
memiliki peralatan untuk menampung ikan sebanyak itu dan Nicholas harus
menanggung kerugian yang cukup besar.
Nicholas tidak langsung menyerah ketika Ia mendapatkan kegagalan
pertama. Ia tetap berusaha fokus dengan perkerjaan yang amat disukainya itu.
Saat keadaan yang mulai tenang, Nicholas mendapatkan kembali orderan dari orang
Medan untuk mengekspor ikan pergi ke luar negri tapi menggunakan nama
perusahaannya. Setelah itu, nama Nicholas mulai dikenal oleh pengusaha dalam
negri maupun luar negri.
Suatu saat, setelah setengah jalan menjalani usaha – Nicholas
terkena tipu oleh partnernya sebesar 30 juta rupiah. Uang yang selama ini Ia
kumpulkan dengan susah payah untuk masuk ke universitas favoritnya, habis hanya
dalam waktu semalam. Tapi, ternyata kesialan itu malah menjadi berkat bagi
Nicholas. Banyak para customer di luar negri yang terkena tipu oleh mantan
partner Nicholas akhirnya mempercayakan kepartneran mereka kepada Nicholas.
Orang–orang tersebut mengambil ikan langsung dari Nicholas dan tanpa terasa
hanya dalam 1,5 bulan, Nicholas mampu mengumpulan uang sebesar 100 juta rupiah.
Orang yang mengerjakan perkerjaannya dengan
fokus dan sungguh–sungguh akan selalu mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Nicholas memiliki beberapa kalimat yang menggambarkan kekuatannya. “My biggest strength is my honestly and
loyalty. I will never faked a report or lie about any information related to my
work. I also will always try to work faster and produce more then other.
Lastly, I am someone that is persistent and will never give up one the task
that is given to me, and will try to make a breakthrough from time to time.”
KISAH
SUKSES HAMZAH IZZULHAQ
Pengusaha
Muda Sukses Menjadi Pemilik Bimble
Hamzah sudah belajar
berbisnis mulai usia dini pada waktu kelas 5 SD
dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng, petasan,dan
berbagai macam permainan yang disukai anak-anak.
dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng, petasan,dan
berbagai macam permainan yang disukai anak-anak.
Mulai beranjak dewasa padawaktu masuk jenjang SMA Hamzah mulai
berbisnis dalam bidang pulsa dan buku – buku dengan melobi pamannya yang
mempunyai Toko buku yang besar Hamzah mulai menjadi Distributor
Buku dengan diskon 30 % dari pamannya. Buku tersebut dijualkan kepada
adik kelas dan kakak kelasnya dengan diskon 10% sehingga dia meraup
keuntungan 20% setiap bukunya.
Dari itu semua hamzah mengantongi Rp 950 ribu.
Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan keuntungan buku kemudian
ditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka konter pulsa dimana bagian
operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara Hamzah hanya
menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar.
Omzet yang didapat sering kali dipakai
tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah.
Voucher pulsapun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian
yang diteriman, Hamzah akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang
hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu.
Voucher pulsapun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian
yang diteriman, Hamzah akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang
hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu.
Hamzah tidak putus asa
dan kembali lagi merenungi kesalahannya dan membaca biografi
pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian ia berjualan snack-snck roti
dan meraup keuntungan 5 jutaan dan setelah itu ia ketemu dengan mitra
bisnis yang menjual franchise bimbel seharga 175 juta tetapi hamzah
tidak punya uang sebesar itu kemudian di harus pinjam ayahnya yang
sebagai dosen tetapi ayahnya hanya meminjami uang 70 juta yang
semestinya untuk dibelikan mobil.
pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian ia berjualan snack-snck roti
dan meraup keuntungan 5 jutaan dan setelah itu ia ketemu dengan mitra
bisnis yang menjual franchise bimbel seharga 175 juta tetapi hamzah
tidak punya uang sebesar itu kemudian di harus pinjam ayahnya yang
sebagai dosen tetapi ayahnya hanya meminjami uang 70 juta yang
semestinya untuk dibelikan mobil.
Hamzah melobi untuk
membayar 75 juta dulu sisanya yang 100 juta untuk dicicil.Di bisnis bimbel ini
peruntungan Hamzah tiba. Seiring dengan lulusnya Hamzah dari SMA, Hamzah
sudah memegang 3 lisensi franchise, jumlah siswa
yang diatas 200 orang, omzet 360 juta per semester, dengan untung
bersih 180 juta per semester.
yang diatas 200 orang, omzet 360 juta per semester, dengan untung
bersih 180 juta per semester.
Merasa bisnis
bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa didelegasikan. Hamzah melirik bisnis
sofabed.Sebuah perusahaan sofabed yang sudah jalan tiga bulan dia beli dan dia
kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat Hamzah bisa
mengantongi omzet 160 juta perbulan.
Dan itulah sedikit rangkuman Profil Biografi & Kisah Sukses Pengusaha Muda Hamzah Izzulhaq, dan dibawah ini akan dibeberkan 5 Tips Bisnis ala Hamzah Izzulhaq :
kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat Hamzah bisa
mengantongi omzet 160 juta perbulan.
Dan itulah sedikit rangkuman Profil Biografi & Kisah Sukses Pengusaha Muda Hamzah Izzulhaq, dan dibawah ini akan dibeberkan 5 Tips Bisnis ala Hamzah Izzulhaq :
Pertama, memperbaiki hubungan dan kualitas komunitas atau
lingkungan kita. Lingkungan sangat berpengaruh besar dalam membentuk
karakter dan perkembangan jiwa kita. Misalnya, ketika kita melontarkan
hasrat untuk terjun ke dunia bisnis, maka tidak menutup kemungkinan
banyak yang akan bilang “ah, ngapain sih bisnis? nanti aja” “sok tua
loh! nikmati hidup aja dulu!”.
Nah, jika kita berteman dengan
orang-orang yang berpikiran pesimis seperti, ada kemungkinan kita tidak
akan maju. Untuk itu pilihlah lingkungan dan komunitas pergaulan yang
tepat.
Kedua, bagi Anda yang ingin memulai bisnis,
janganlah memulai dari nol! Maksudnya, kalau istilah tangga, ada tangga 1
sampai 5, maka kita mulailah di tangga yang ke 4 atau ke 5. Misalnya,
kita bisa meneruskan suatu usaha yang sudah dirintis oleh orang lain.
Ketiga,
Jangan NATO (No Action Talk Only). Ketika kita sudah punya banyak
teori, langkah selanjutnya yang paling penting kita lakukan adalah
ACTION, bertindak. Lakukan bisnis kita mulai sekarang, tidak ada kata
menunda, nanti saja, atau kalau saya sudah besar!
Keempat,
perbaiki hubungan kualitas kita dengan orang tua dan Tuhan. Hubungan
dengan orang tua harus tetap terjaga dengan baik dengan selalu meminta
pendapat dan nasehat tentang berbagai hal. Jangan mentang-mentang sudah
sukses, lalu kita lepas dari orang tua kita. Apalagi dengan Tuhan,
berdoa dan mohon petunjuk-Nya merupakan hal esensial lainnya yang harus
kita jalankan.
Kelima, ingat kepada orang lain. Selalu
tanamkan makna “the power of giving”, bersedekah, berbagi dengan orang
lain. Kekuatan memberi bukanlah isapan jempol belaka. Semakin banyak
Anda memberi, maka akan semakin banyak pula Anda menerima.
Kamis, 17 Maret 2016
Identitas Bisnis
Visi : Memanfaatkan dan meningkatkan hasil olahan buah pisang menjadi produk yang lebih menarik, inovatif, dan berfariasi sehingga meningkatkan nilai jual buah pisang dan nantinya bisa diterima dikalangan masyarakat sebagai alternatif makanan cemilan.
Misi : Untuk mewujudkan visi tersebut maka di tetapkan Misi-Misi yang harus di
laksanakan antara lain :
Memperkenalkan produk Picocu ( pisang coklat
keju) yang berupa kolaborasi antara buah pisang keju dan coklat kepada konsumen
dan manfaatnya yang didapat apabila dikonsumsi.
Menciptakan picocu yang lezat, dan nikmat
sehingga konsumen ketagihan.
Arti logo : Bentuk lingkaran sangat cocok dengan usaha
saya saat ini karna memberikan kesan yang dinamis,tidak terputus, tidak
memiliki awal atau akhir, abadi, memiliki kualitas.
Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan
dan penuh energi,dan seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang.
Coklat sering mengesankan kondisi
matang atau tua, sehingga bisa menimbulkan kesan dapat diandalkan, elegan, akrab
dan kuat.
Rabu, 16 Maret 2016
Ide Bisnis
Pisang coklat jelas
merupakan makanan yang populer di Tanah Air. Camilan tradisional ini sudah
akrab di lidah masyarakat Indonesia. Namun sekarang, ada
pelaku usaha kuliner berbasis pisang yang berinovasi membuat pisang dengan cara
yang lebih kreatif contohnya saja Pisang Coklat Keju. Berbeda dengan pisang coklat
biasa, ciri produk ini renyah dan gurih serta ada rasa manis yang mengoda
lidah.
saya, salah salah
seorang penjual camilan pisang krispi coklat keju. Usaha pisang krispi ini dirintisnya sekitar tiga tahun
silam. saya memilih usaha ini
karena melihat pisang krispi laris. Supaya bisa bersaing dengan para
kompetitornya, Pisang Krispy miliknya menghadirkan beberapa campuran, seperti
coklat, susu dan keju. Satu porsi pisang goreng krispy coklat keju dibanderol
dengan harga Rp 10.000, cukup terjangkau. Dalam memulai usaha saya
mengaku hanya mengeluarkan modal sekitar Rp 2 juta. Biaya tersebut sudah
termasuk kompor dan bumbu dan tepung, satu set perlengkapan masak, dan juga
satu set topping.
Saya juga bisa, dalam sehari menjual sekitar 40
porsi hingga 50 porsi pisang krispy. Dalam menjalankan usaha saya selalu memperhatikan
kualitas dagangan saya, pisang krispy coklat keju yang di jualnya karna dikemas
dalam kemasan yang menarik dan bersih serta rapi, selain itu ia juga
memperhatikan bahan baku pisang yang di goreng nya harus di pastikan dalam
kondisi baik. Cukup memasang spanduk
di sekitar tempat usaha untuk mempromosikan usaha Pisang krispy coklat keju
miliknya. Asalkan sudah banyak yang tahu, dan pelanggan akan datang dengan
sendirinya. Rasa yang lezat dan krispy yang renyah adalah promosi yang paling
baik.
Langganan:
Postingan (Atom)